Setelah Insiden Ada Korban MBG, Dandim 0412 Lakukan Evaluasi Dapur Penyedia

Daerah39 Dilihat
banner 468x60

LAMPUNG UTARA, – Sikapi insiden ‘basi’ pada Makanan Bergizi Gratis (MBG) hingga menimbulkan korban gangguan pencernaan. Komandan Kodim 0412 bersama pihak terkait, lakukan pengecekan ke Badan Gizi Nasional (BGN) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di jalan Sukarno Hatta, Kotabumi Selatan, Rabu 16 Juli 2025.

Dalam penjelasannya, Komandan Kodim 0412 Letkol Inf. Rony Faturrohman, tidak menampik adanya peristiwa sebelumnya. Dimana telah ditemukan makan beraroma tidak sedap, dikonsumsi dan mengakibatkan seorang siswa harus menjalani perawatan medis.

banner 336x280

“Kami dari kodim tidak menampik bahwa ada faktanya seperti itu, atas yang terjadi ini kami sudah mengambil langkah langkah dan evaluasi bagi kami kedepannya.” Jelas Lekol Inf Rony, Dandim 0412, dihadapan awak media.

Masih jelas Rony, Evaluasi dilakukan disetiap titik, mulai dari sekolah, SPPG, dan hingga penyaluran. Sebagai bentuk sosial, pihaknya juga sudah mendatangai keluarga BM dengan harapan tidak muncul lagi kedepannya. “Evaluasi yang kita lakukan ini dengan harapan tidak muncul lagi ke depannya.” Jelas dia.

Mengenai langkah selanjutnya atas peristiwa didalam Yayasan Alrafaeyza selaku penyedia, tentu Dandim akan melaporkan ke pusat.

“Kami akan laporkan ke atas apakah akan dikenakan sanksi, ada atau tidak kami menunggu komando atas.” Tegas dia.

Ditempat yang sama Kadisidk Lampura Hi. Sukatno menyatakan, ke depan juga pihaknya meminta agar SPPG bisa lebih teliti kembali dalam memberikan menu MBG bagi para siswa. “Untuk MBG Alhamdulillah koordinasi kita baik. Sasarannya mulai dari siswa PAUD, SD, SMP dan SMA sederajat. Sampai saat ini ada 4 Dapur SPPG dan semua sudah berjalan. Kami minta ke depan agar bisa lebih di perhatikan kembali,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kotabumi II, Leni mengatakan, pihaknya telah menangani siswa terduga keracunan makanan yang disajikan dari MBG. “Pasien mengalami mual mual, dan muntah. Dokter kami menangani sesuai dengan apa yang dialami pasien. Diagnosa terakhir pasien mengalami gangguan pencernaan dan belum dikategorikan sebagai keracunan. Karena kalau keracunan itu ada upaya pemeriksaan makanan dan tinjanya.” Kata dia.

Jangan lupa Follow IG Inspiratif.co.id Official : @inspiratif.co.id_official dan ikuti laman Facebook Media Inspiratif.co.id

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *