Petugas & Yayasan Adu Argumen MBG Basi

Daerah19 Dilihat
banner 468x60

LAMPUNG UTARA, – Koordinasi tidak baik besar kemungkinan dapat menyebabkan perbedaan pendapat dan berpotensi menimbulkan persoalan persoalan baru.

Yang mana sebelumnya, M. Rabani Asisten Lapangan Makan Bergizi Gratis Lampung Utara menyampaikan bahwa  kejadian makanan bergizi pada menu mie bihun yang diduga basi dan bau tersebut itu merupakan kelalaian mereka dan menyatakan akan bertanggung jawab.

banner 336x280

“Ini kelalaian kami, dan kedepan kami akan mengurangi menu menu yang beresiko lagi.” Kata Rabaini, saat berada di puskesmas Kotabumi II, Selasa 15 Juli 2025.

M. Rabani juga membenarkan bahwa makanan pada hari Selasa (15/7/2025) saat sampai di SD Soekarno Hatta memang sudah basi. Maka hari ini pihaknya mengalami pengecekan ke puskesmas karena ada siswa yang mengalami mual, sakit perut setelah mengkonsumsi mie olahan dari program MBG.

“Kita lakukan pengecekan karena ada siswa yang makan makanan dari kami MBG, itu ada mie sudah basi.” Kata dia.

Masih kata Rabani, sebelum pengiriman sudah dilakukan pengecekan dulu dan diakuinya mie olahan bihun masih layak dikonsumsi. Namun, Rabaini dengan lantang mengatakan bahwa itu salah dari pihak MBG dengan asumsi proses pemakingan, pengiriman memakan waktu 4-5 jam.

“Dan menu (mie) juga mungkin itu cepet basi, itu kelalaian kami dan kedepan kami akan mengurangi menu menu yang cepat basi.” Ucap dia.

Rabaini menambahkan MBG dibawah wewenangnya mengirim sebanyak 3728 paket MBG yang di tujukan ke sekolah sekolah.

Sementara diwaktu berbeda, Rabu 16 Juli 2025, Selia selaku kepala pelayanan pemenuhan gizi kelurahan Tanjung harapan kecamatan Kotabumi Selatan, membantah bahwa kemarin itu bihun nya hanya bau bukan sudah basi, itu karena proses packing.

“Sebelum packing itu sebetulnya sudah kita cicipi, dan gak mungkin dari pihak kami mengirim makanan yang sudah basi. ” Dalih Selia, saat pengecekan dapur SPPG oleh Dandim 0412, Kepala Dinas Pendidikan, Kadis Kominfo, Dan Dinas Kesehatan, Rabu 16 Juli 2025.

Selia juga berdalih bahwa tim juga sudah mencicipi makanan dan memastikan makanan yang sudah di packing tidak berbau dan layak di sajikan.

“Kami pengantaran jam 07.15 wib dan diterima pihak sekolah jam 07.50 wib, dan dimakan pada jam 9 pagi.” Tegasnya.

Atas pernyataan ‘Basi’ dari pihak SPPG, Daroni sepaku Wakil dari Yayasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), di Jalan Soekarno Hatta Kecamatan Kotabumi Selatan membantah terkait beredarnya pemberitaan dugaan makanan bergizi gratis yang di duga basi.

Daroni menyebutkan bahwa dirinya bertangungjawab atas adanya program makan bergizi gratis ini, pihak yayasan tempat ia bernaung yang berada di Bogor berkerjasama dengan Badan Gizi Nasional.

“BGN Mempunyai Wakil, dan dia yang berkuasa penuh yaitu kepala SPPG, dan kami adalah wakil yayasan, dan bertanggung jawab karena kami ada perjanjian kerjasama.” Jelas Daroni.

Daroni juga membantah dengan adanya pemberitaan muncul di media yang menyebutkan bahwa SPPG Kotabumi Selatan mengakui bahwa makanan tersebut sudah basi itu tidak benar.

“Jadi tidak ada yang mengakui, kalau dia benar, itu pun dikatakan oleh pihak sekolah , dan di counter jangan di makan, jadi ini meluruskan berita yang miring miring.” jelas Daroni.

Saat ini korban BM Siswa SD Soekarno Hatta Kotabumi yang di duga mengalami keracunan makan bergizi gratis masih menjalani perawatan medis di rumah sakit Handayani Kotabumi. (*)

Jangan lupa Follow IG Inspiratif.co.id Official : @inspiratif.co.id_official dan ikuti laman Facebook Media Inspiratif.co.id

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *