Harga Jual Gabah Petani di Lampung Capai Rp.6.800

Daerah, News48 Dilihat
banner 468x60

LAMPUNG UTARA, – Dengan dasar Peraturan Gubernur Lampung Nomor 71/2017 tentang Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Distribusi Gabah, para petani dianjurkan menjual ke masing masing daerah. Acuan ini mengatur legalitas badan agar para petani terlindungi.

Kemudian diperkuat dengan Peraturan Daerah Nomor 7/2017 tentang Pengelolaan Distribusi Gabah. Di dalamnya berisi Hasil pertanian berupa Gabah dilarang di distribusikan ke luar daerah.

banner 336x280

“Sudah ada Pergub dan Perda nya tentang batasan tataniaga gabah. Untuk gabah kita se Provinsi Lampung ini tidak diperbolehkan untuk ke luar. Jadi insyaallah Pak Gubernur sudah melakukan kewaspadaan sejak dini. Salah satunya menghindari adanya beras oplosan,”jelas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Tomi Suciady, Selasa 22 Juli 2025.

Gabah Lampung sendiri lanjut Tomi, diperbolehkan ke luar namun harus mendapatkan izin dari ketahanan pangan. Gabah Lampung boleh di kirim ke luar daerah jika kondisi gabah di suatu daerah tersebut sudah tidak mencukupi.

“Gubernur sudah melindungi petani untuk harga dan melindungi pasokan di Lampung. Insyaallah nanti kita bisa menghindari adanya beras oplosan itu tersendiri,”ucapnya.

Produksi gabah di Kabupaten Lampura masih Tomi, jenis kwalitas benihnya Infari atau mapan.
Biasanya Gabah dari Kabupaten Lampura di minati Kota Metro dan Kabupaten Lampung Timur, namun kebanyakan juga di serap oleh Badan Urusan Logistik(Bulog).

Karena untuk produksi Petani mampu menghasilkan diatas 6 ton perhektar. Itu artinya bagus dari kwalitas juga cukup dan diminati masyarakat.”Hari ini harga gabah Petani di beli dari pengepul sebesar Rp.6.800 perkg.

“Kita penghasil terbesar gabah ada di Kecamatan Surakarta, Kecamatan Abung Timur dan Kecamatan Abung Semuli. Untuk benihnya ada yang bantuan dari Pemerintah dan ada juga yang swadaya Masyarakat,”paparnya.

Untuk masa tanam ini terus Tomi, Padi yang sudah di Droping sebanyak 96 ton untuk 3.879 Hektar dengan Paritas Pak Tiwi 1, untuk masa tanam bulan Mei, Juni dan Juli.

Di lapangan sendiri pihaknya memberikan pendampingan penyuluhan penggunaan pupuk organik, tekhnik budidaya dan Petani sudah mendapatkan BBWS(Balai Besar Wilayah Sungai).

“Untuk irigasi wayrarem tidak ada penutupan sehingga petani bisa terus menanam.
Saat ini masuk musim Kemarau basah jadi masih ada curah hujan, ada 300 hektar lebih yang dilalui irigasi maka di himbau mereka untuk tetap tanam untuk wilayah Abung Timur dan Surakarta,” pungkasnya.

Jangan lupa Follow IG Inspiratif.co.id Official : @inspiratif.co.id_official dan ikuti laman Facebook Media Inspiratif.co.id

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *